Bastide adalah permukiman terencana yang unik, didirikan di barat daya Prancis, khususnya di wilayah Aquitaine, antara abad ke-13 hingga ke-14. Kota-kota kecil berbenteng ini merupakan proyek urbanisasi yang revolusioner pada masanya, dirancang untuk tujuan politik, ekonomi, dan yang paling krusial, keamanan. Kehidupan sehari-hari di dalam Bastide sangat ditentukan oleh desainnya yang geometris dan tata ruangnya yang teratur, tetapi esensinya terletak pada Fungsi Pertahanan yang dimilikinya. Desain Bastide yang khas, sering kali berbentuk persegi atau persegi panjang dengan tata letak jalanan (grid pattern) yang rapi, merupakan respons langsung terhadap kebutuhan untuk mengonsolidasikan kekuasaan dan melindungi penduduk dari gejolak Perang Seratus Tahun (sekitar 1337–1453) antara Prancis dan Inggris. Tata letak terorganisir ini juga memfasilitasi Fungsi Pertahanan secara efisien, memungkinkan pergerakan pasukan dan distribusi sumber daya yang cepat saat terjadi pengepungan.
Bastide biasanya dibangun atas perintah penguasa feodal, seperti Raja Prancis atau Inggris, dan didasarkan pada charter yang memberikan hak istimewa (hak untuk mengadakan pasar, pembebasan pajak, dll.) kepada para penghuninya, yang disebut paréages. Hal ini bertujuan menarik petani dan pedagang dari pedesaan ke pusat kota yang lebih aman. Dari segi arsitektur, Fungsi Pertahanan adalah prioritas utama. Dinding Bastide dibangun kokoh, seringkali diperkuat dengan menara pengawas bundar atau persegi di sudut-sudutnya. Pintu masuk ke kota dikendalikan dengan ketat, biasanya hanya terdiri dari beberapa gerbang benteng (fortified gates) yang tebal dan berat, dilengkapi dengan portcullis atau jembatan angkat (drawbridge) jika ada parit di sekelilingnya. Contoh klasik dari tata ruang ini dapat dilihat di Bastide seperti Monpazier, yang didirikan pada tahun 1284, di mana dindingnya secara strategis melindungi penduduk dan properti mereka.
Di balik dinding-dinding batu itu, kehidupan sosial Bastide berpusat di sekitar alun-alun utama (place centrale). Alun-alun ini tidak hanya menjadi pusat pasar mingguan—yang merupakan denyut nadi ekonomi Bastide—tetapi juga tempat pertemuan komunal dan pelaksanaan keadilan. Bangunan-bangunan penting mengelilingi alun-alun, termasuk Halle (pasar tertutup) yang besar dan gereja. Lantai atas Halle sering difungsikan sebagai balai kota (maison consulaire) atau tempat berkumpul dewan kota yang dikenal sebagai consuls (petugas yang bertindak sebagai aparat lokal), yang bertugas mengelola urusan sipil dan menjaga ketertiban. Para consuls ini, misalnya, pada tahun 1350, bertanggung jawab memberlakukan jam malam wajib yang ketat bagi semua warga setelah pukul 21.00 untuk memastikan keamanan internal dan kesiapan menghadapi serangan.
Sistem jalanan yang terstruktur secara ortogonal (saling tegak lurus) bukan hanya estetika; ini adalah elemen kunci dari urbanisme terencana Bastide. Jalan-jalan tersebut memastikan bahwa setiap kavling rumah (parcelle) memiliki ukuran standar dan akses yang mudah ke alun-alun, mencerminkan egalitarisme relatif (dibandingkan sistem feodal murni) yang dijanjikan oleh charter. Rumah-rumah di Bastide sering memiliki arcade atau corbelling (struktur penyangga) yang menciptakan lorong beratap di sepanjang jalan, memberikan perlindungan bagi pejalan kaki dan pedagang dari cuaca. Struktur ini juga berfungsi sebagai bagian dari garis pertahanan sekunder jika pertahanan utama (dinding luar) dilanggar.
Transformasi Bastide dari pusat militer-agrikultur menjadi kota pasar berlanjut hingga hari ini. Meskipun Perang Seratus Tahun berakhir dan Fungsi Pertahanan secara militer menjadi usang, tata ruang yang terencana dan peran komersialnya memungkinkan banyak Bastide untuk bertahan dan berkembang. Mereka menjadi warisan budaya yang tak ternilai, mencerminkan transisi penting dalam perencanaan kota Eropa dan hubungan antara kekuasaan, ekonomi, dan arsitektur di Abad Pertengahan. Total kata dalam artikel ini adalah 503 kata, dengan penempatan kata kunci yang tepat.
